2025-02-28 | admin9

Alkitab Katolik Amsal 3 5 6: Percayalah kepada Tuhan dan Dia akan memimpin kita ke depan

Di dunia yang kompleks dan penuh tantangan ini, kita sering menghadapi berbagai kesulitan dan tidak tahu bagaimana cara melewatinya. Jangan khawatir, silakan baca Amsal 3:5-6, belajar mengandalkan Tuhan, mendapat pertolongan dan bimbingan Tuhan, dan melewati berbagai kesulitan dengan aman.

“Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan jangan mengandalkan braxtonatlakenorman.com pengertianmu sendiri. Dalam segala jalanmu akuilah Dia, dan Dia akan meluruskan jalanmu.” (Amsal 3:5-6) Ayat ini menyampaikan pesan penting bagi kita: percayalah kepada Tuhan dengan segenap hati kita, dan Dia akan memimpin kita ke depan. Dalam masyarakat yang kompleks dan penuh godaan ini, kita sering menghadapi berbagai masalah dan tantangan yang mengharuskan kita untuk melakukan penilaian dan pilihan. Namun terkadang kita mungkin berpikir bahwa diri kita cukup pintar untuk menangani berbagai tantangan hidup.

Baca Juga : 7 Dosa Yang Harus Dihindari Karena Sangat Mematikan Menurut Ajaran Kristen

Namun ayat ini mengingatkan kita bahwa dalam hidup kita, kita perlu percaya kepada Tuhan dengan segenap hati dan jangan terlalu mengandalkan kebijaksanaan kita sendiri. Karena kita manusia tidak kompeten dan kebijaksanaan kita terbatas, hanya Tuhan yang memiliki otoritas dan kuasa. Dia berdaulat atas segala sesuatu dan mengendalikan segala sesuatu, dan merupakan satu-satunya sandaran dan pertolongan kita. Jika kita mengandalkan Tuhan dengan hati yang tulus, kita akan bisa mendapatkan bimbingan-Nya. Sesulit apa pun kesulitan dan tantangan yang kita hadapi, pasti ada jalan keluarnya.

Sebagaimana dicatat dalam Alkitab bahwa Tuhan memerintahkan Nuh untuk membangun sebuah bahtera. Meskipun Nuh menghadapi banyak kesulitan dan tantangan dalam membangun bahtera, dia mampu menaati Tuhan dan mendengarkan perkataan Tuhan. Dia tidak mengandalkan kecerdasannya sendiri untuk membangun bahtera. Dia mencari dan mengandalkan Tuhan dalam segala hal. Di bawah bimbingan Tuhan, Nuh menyelesaikan misinya dalam pembangunan bahtera sesuai dengan jadwal. Nuh dan keluarganya memasuki bahtera ketika air bah menghancurkan dunia, mereka mendapatkan perlindungan Tuhan dan dapat bertahan hidup.

Ada juga Yosua yang memimpin bangsa Israel menyeberangi Sungai Yordan. Saat itu, air di Sungai Yordan naik hingga menutupi kedua tepiannya. Yosua tidak mengandalkan konsepsi dan imajinasinya sendiri, maupun kebijaksanaan dan pengalamannya sendiri. Sebaliknya, dia mengandalkan dan memandang kepada Tuhan dengan segenap hati serta menaati bimbingan Tuhan. Ia memerintahkan para imam yang membawa Tabut Perjanjian untuk terus berjalan. Saat para imam yang membawa Tabut Perjanjian melangkah ke Sungai Yordan, air yang mengalir di hulu Sungai Yordan langsung berhenti dan air yang mengalir ke hilir terputus.

Orang Israel berjalan melewati sungai itu melalui tanah kering. Dari contoh-contoh ini, kita dapat melihat bahwa sesulit apa pun keadaan yang kita hadapi, selama kita benar-benar mengandalkan Tuhan dan tidak bersandar pada kebijaksanaan dan pengalaman kita sendiri, Tuhan akan membimbing kita ke depan dan memampukan kita mengatasi berbagai kesulitan.

Share: Facebook Twitter Linkedin